01 January 2019

Wisata : “Berkunjung Ke-Lawang Sewu”






Hai. Assalamu’alaykum  warahmatullohi wabarakatuh. Sudah  lama tidak menulis diblog. Karena kesibukan  menuntut  ilmu ***** *****  dan  tidak  bisa  konsisten  menulis. Semoga apa yang  kita lakukan  selama  ini selalu di ridhoi Allah aaamiiiin.  Oke, karena sudah lama tidak menulis, malam ini aku ingin menulis. I want to share my experience when i visit Semarang.













Semarang  bukanlah  kota yang  ingin aku  kunjungi. Bahkan tak pernah terpikir selama ini bakalan  ke Semarang. Tetapi qadarulloh  aku  harus mengunjungi  kota ini untuk pertama kalinya dalam  hidupku  pada 28-30 desember 2018.  Menurutku  kota Semarang indah banget, terutama dimalam hari.

Terlepas dari  rasa pilu, suka dan cita selama di Semarang.  Disela-sela perjalanan menuju  tempat  tujuan.  Aku  mengajak  Kiki  patnerku  selama  beberapa hari di kota Semarang untuk  berkunjung  ke Lawang Sewu.  Menurut wikepedia Lawang Sewu dalam  bahasa Jawa yang  artinya  pintu  seribu. Meskipun  pada  kenyataannya pintu dilawang sewu tidak sampai seribu guys.

Lawang sewu adalah bukti peninggalan sejarah, bahwa bangsa kita pernah dijajah. Lawang  Sewu menyimpan kekayaan arsitektur yang sangat luar biasa. Sebuah bangunan bergaya eropa dan menjadi kantor administrasi  kereta api pada masanya.

Untuk informasi tambahan, bagi teman-teman yang ingin berkunjung ke Lawang Sewu tiket masuknya yaitu Rp.10.000,- per orang. Memasuki Lawang Sewu aku tak lupa membaca setiap prasati alias papan  informasi tentang  lawang Sewu.  Aku  menikmati angin yang menyapa dihalaman  utama  Lawang  Sewu. Setelah  itu aku  memasuki  salah  satu  bangunan  yang ada di lawang sewu. Pembangunan kereta api pertama kali dibangun di Indonesia setelah itu,  kemudian disusul oleh China dan Jepang.

Meskipun  tidak  semua bangunan aku kelilingi,  karena apa guys ? karena aku sudah sesak napas dan  kecapekan. Hari  itu pengunjung  ramai  sekali. Dari  bahasanya sepertinya people who came from Jakarta. Semarang memang terkenal dengan keberagaman orang-orangnya.  So, many kind of people who can been seen  at Semarang  like keturunan Cina, India dan Arab.  

Setelah menghabiskan waktu beberapa jam  di Lawang Sewu dan  lelah berfoto. Mengingat lokasi tujuan yang harus dicari aku dan Kiki memutuskan untuk meninggalkan Lawang  Sewu  yang  kaya akan arsitekturnya.Wah,  berfoto di depan  bangunan Lawang Sewu ternyata  sensasinya  berasa lagi di Eropa. Ditengah hiruk pikuknya jalanan Semarang dan ramainya Lawang Sewu yang dihibur dengan live music di halaman utama aku dan Kiki meninggalkan Lawang Sewu degan keelokan bangunannya.

Sekian  dulu  ya  teman-teman  cerita hari  ini. Semoga selalu  dalam  lindungan Allah dan Sehat walafiat. Until next time. Wassalammuala’ykum warahmatullohi wabarakatuh.

2 comments:

  1. 😪🤤aku blm pernah ke lawang sewu, padahal lama tinggal di Semarang.

    ReplyDelete
  2. lawang sewu sekarang udah bagus setelah direnovasi. pengunjungnya juga banyak banget terutama kalau liburan.
    dulu sepulang sekolah saya selalu lewat sini, masih serem-serem gimana gitu, soalnya masih belum direnov seperti sekarang.

    ReplyDelete