29 February 2016

Khasiat Jeruk Nipis



 
(Sumber :Internet)

Seminggu sudah berada di perantaun.Setelah menghabiskan jatah liburan semester.Saatnya  deh kembali beraktifitas seperti biasa.Namun sesampai di kost  tiba-tiba udah ingusan aja deh.Flashback saat  perjalanan memang gak ada ngsisi perut sedikit pun alasannya  sederhana gara-gara gak ada  teman satu travel untuk diajak makan.Parah banget !:(.Gak sayang diri sendiri mah namanya ini.

Awalnya bakalan kepikiran bakalan  kena magh.Ternyata malah kena flu tetap aja deh rasanya gak enak banget! Mampet kiri kanan,mulut terasa tebal.Bernafas juga susah.Dan suara ikut-ikutan ngilang kalo ngomong suara jadi cempreng alias parau.:(


 Kebetulah deh  Yana buat personal message (pm) “butuh infus”.Menurut aku dia anak easy going banget murah bergaul  dengan siapapun di media sosial.Langsung deh aku chat “cepat sembuh cantiiik “.Walaupun dalam kehidupan real kami jarang bertemu dan bertegur sapa.Tapi entah dimulai dari mana tetiba kami jadi saling rajin menyapa di dunia maya.

Yana memiliki background pendidikan pada bidang  kesehatan tepatnya bidan.Percakapan kami pun berlangsung walau hanya lewat BBM .Yana akhirnya  nanya kabar ,aku jawab deh kalo lagi kena flu .Setelah chat panjang lebar Yana ngasih saran  dan jelasin “Sebenarnya penyebab influenza adalah virus. Yang paling mampu nyembuhin yaitu antibodi .Obat hanya sebagai pengurang gejala”.

“Kalau Na sih gak rekomendasikan obat” chatnya kemudian.Tapi akhirnya Yana ngasih resep.Walaupun gak jadi aku beli karena benar juga yang dibilang Yana dengan banyak minum air putih dan istirahat cukup Insha Allah bakalan sembuh kok.Selain mendengarkan saran Yana,aku juga minum perasan air jeruk nipis.Biasanya kalo di rumah di campur sama kecap asin.Berhubung baru balik kampung dan isi dapur benar-benar kosong.Untung deh,pas beres-beres kemaren  masukin jeruk nipis  ke dalam bumbu-bumbu dapur yang sengaja di kemas untuk di bawa ke kost.

Untuk buk bidan Yana makasih ya atas sarannya dan semoga selalu di beri kesehatan oleh Allah juga dilancarkan semua urusannya.Aaaaammmmmiiiin.

Akhirnya nekat deh cuma minum perasan jeruk nipis doang.Tapi Alhamdulillah sekarang suara udah mulai  gak cempreng lagi.Hidung  juga udah gak kesumbat lagi rasanya.Nah,saran aku sih kalo teman-teman lagi terkena flu,pilek ,batuk dan sejenisnya banyak minum air putih,makan  makanan bergizi dan istirahat yang cukup.Trus kalo suara  sampai hilang bisa cobain air  perasan jeruk nipis di campur kecap. Thank you for reading guys semoga bermanfaat ({}) .



  
                                   Jeruk Nipis
                            (Sumber : Internet)


           
                             Air Perasan Jeruk Nipis
                                 (Sumber:Internet)

Pekan Baru,29 Februari 2016 

26 February 2016

Wisata Alam :TRIP TO AIR TERJUN BATU DINDING DESA TANJUNG BELIT




Air terjun batu dinding terletek di desa Tanjung Belit kec.Kampar Riau. Di butuhkan waktu lebih kurang 3 jam  dari Pekan Baru (Panam) menuju pemukiman warga  desa Tanjung Belit. Jalur menuju lokasi  air terjun batu dinding merupakan jalanan mendaki dan menurun bagi yang terbiasa naik gunung atau berolahraga bukan lah tantangan berat. Tantangan terberat adalah bagi kami yang jarang berolah raga dan melakukan aktivitas di alam. Huaaa sungguh melelahkan,ngos-ngosan pun menjadi  teman setia sepanjang perjalanan terutama ketika mendaki .

Saya pergi ke air terjun batu dinding desa tanjung Belit bersama teman-teman dari LPM Gagasan.Pada Kamis(24/12/2015) dengan mobil pick up.Sentuhan angin,sinar pagi sang surya menyelimuti perjalanan kami.Sesekali truck besar lewat disebelah kami.Selama perjalanan bersama Desi,kami merasa seperti memeluk angin sambil mendowerkan bibir lalu tertawa lepas. Namun rasa mual menghampiri Desi,untunglah pak sopir berhenti karena bang ipul mau ke ATM. 

Bersama Desi, kami menghampiri warung pinggir jalan dan kemudian membeli antimo, perjalanan pun dilanjutkan, kali ini kami duduk di samping pak sopir. Muthi di pangkuan Desi. Kami menghabiskan waktu dengan bercerita tentang masa depan. Desi ingin jadi wartawan Muthi jadi penulis.Amiiiin ya Rabbal alamin semoga segera terwujud sobat ({}).Jalanan kami dipenuhi dengan masuk simpang keluar simpang. Taraaaa kami pun sampai jua walaupun ketika pendakian kami semua harus turun dari mobil pick up.

(Sesampainya di tempat parkir desa Tanjung Belit  ) 

(Mobil Pick Up terparkir)
(Bersama Desy dan Pak Supir Start perjalanan menuju air terjun batu dinding

Setelah membayar uang masuk dan membawa perbekalan yang telah di disiapkan saat di sekre kami kembali melanjutkan perjalanan.Di butuhkan waktu lebih kurang 45 menit untuk sampai ke air terjun batu dinding.Ternyata bukan hanya kami,beberapa wisatawan lokal juga  meramaikan perjalanan maklum tanggal merah.


                                            (Perjalanan menuju air terjun pertama )



                                             (kebersamaan di air terjun pertama )

Puas bermain di air terjun pertama,kami ke air terjun kedua.Di air terjun kedua kami tidak berlama-lama maklum masih ada satu  air terjun lagi.Hanif si navigator perjalanan membocorkan bahwa air terjun terakhir bernama air terjun seluncuran karena bentuknya yang sama persis dengan seluncuran. Di air terjun kedua ini hanya beberapa saja yang turun Toni, Ika, bg Ipul, Anif, Irna dan lain-lain. Sementara saya  memilih duduk di sebatang kayu seperti jembatan memerhatikan teman-teman lainnya yang menikmati keasrian alam nan elok.Sayang banget saya tidak memiliki foto di air terjun kedua. Tetap lestari ya :).

Setelah merasa cukup dan mengingat waktu yang semakin petang kami melanjutkan perjalanan  menuju air terjun terakhir yang juga dikenal air terjun seluncuran . Setelah sampai di air terjun seluncuran,saya  sempat  terpeleset dan alhamdulillah gak terluka. Di air terjun seluncurnya saya awalnya hanya menghabiskan waktu di tepi sungai.Namun atas bujukan Desi dan Muthi saya bergabung dengan teman-teman yang lain airnya sangat dingin. Di saat menikmati tiba-tiba dua anggota rombogan kami terjatuh awalnya pak de tidak terlalu menyedot perhatian kami dan selanjutnya yang terjatuh adalah Aqib. Kejatuhan Aqib sangat lucu,tak pelak mengundang tawa kami semua.wkkwkwkwkkw

(Kebersamaan di air terjun Seluncuran)

Perjalanan pulang kami menghabiskan waktu dengan menyanyi ria.Mulai dari lagu nasional,dangdut,pop,dan Minang meskipun kami berada di bumi melayu sebagai orang minang lagu minang tetap lah terkece ahahhaha.Melewati merahnya langit,matahari hampir tenggelam dan burung besi berselewaran menyita mata saya.Sambil menatap kelangit dengan  girang tentunya berdoa dalam hati semoga suatu saat nanti bisa naik si burung besi. Terutama si burung besi Garuda Indonesia.Perjalanan ini merupakan perjalanan pertama bersama anggota Gagasan.Akhir kata,semoga akan selalu ada perjalalanan selanjutnya dan semoga akan lebih lengkap lagi besama anggota Gagasan yang lainnya.Walaupun belum terlalu dekat,walaupun hanya dekat dengan beberapa anggota Gagasan saja perjalanan ini tetap menyenangkan  dan akan jadi salah satu  kenangan terindah.


Pekan Baru, Di tulis 28 desember 2015 

24 February 2016

Wisata Sejarah : Rumah Kelahiran Bung Hatta


      Cerita kunjungan kerumah kelahiran Bung Hatta sepertinya tak akan ada  habisnya bagiku. Jika hanya diingat tentu akan lapuk di makan usia karena tak selamanya manusia  mengingat dengan baik karena manusia selalu di anugrahi sifat pelupa.Untuk itulah sebagai umat islam kita diajarkan untuk mengucapkan Insha Allah sebelum berjanji dan menetapkan sesuatu. Toh,semuanya berjalan atas ketentuan Allah.Mungkin salah satu cara mengingat yang baik adalah dengan menulis. Sehingga walaupun sudah tua nanti dapat mengingat kenangan yang pernah ada.

Rumah kelahiran Bung hatta memang cocok dijadikan sebagai salah satu list untuk berwisata sambil mengenal sejarah. Rumah Kelahiran Bung Hatta selain terawat juga sangat bersih dan nyaman. Membuat kita betah berlama-lama di dalamnya untuk menikmati setiap foto kenangan serta lukisan yang dipajang. Beberapa peralatan  rumah juga masih tersimpan dan tertata rapi. Meja makan keluarga,dan dapur juga ada dua  rumah kecil di belakang rumah utama. Jika belajar Budaya Alam Minangkabau (BAM) biasanya rumah kecil berada dibelakang rumah utama  digunakan sebagai tempat penyimpanan padi setelah dipanen.Ada replika kendaraan zaman dahulu juga,apalagi kalo bukan bendi namanya.Hanya saja di rumah kelahiran Bung hatta tanpa kuda :(

Gak mungkin juga kan kudanya masih ada dan hidup dari zaman dahulu sampai sekarang :D. Tapi tenang bagi teman-teman yang ingin merasakan naik Bendi juga masih bisa kok beberapa kota di Sumatra Barat masih sering menggunakan bendi sebagai alat transportasi di Bukittinggi juga masih ada kok. Berikut foto-foto dan peralatan rumah yang ada  di Rumah Kelahiran Bung Hatta,maaf kurang lengkap dan pengambilan fotonya belum bagus :




















23 February 2016

Wisata : Rumah Kelahiran Bung Hatta



Buku usang itu berwarna biru langit. Setiap lembarannya telah menguning dan setiap membuka lembaran.”Haccccccciiiiiiim!”. Akan selalu menghampiri tapi siapa sangka buku usang itu kaya akan kehidupan seseorang di masa lalu yang memberikan hidupnya untuk kemerdekaan negara.

Buku autobiografi tentang Bung Hatta  penulis temukan di perpustakaan sekolah rak paling bawah ketika pelajaran Bahasa Indonesia yang kala itu  berlangsung di perpustakaan.

Tak banyak yang penulis ingat dari buku yang menceritakan tentang Sang Proklamator sedari kecil hingga memiliki istri dan mengundurkan diri dari Wakil Presiden Indonesia.Hanya tiga poin ini :
1. Bung Hatta tidak akan menikah sebelum Indonesia merdeka dan yang mencarikan jodoh untuknya adalah Ir.Soekarno (Presiden pertama Indonesia) .
2.   Bahkan ketika menjadi Wakil Presiden sepatu idamannya pun tak mampu ia beli
3.Merahasiakan kebijakan negara bahkan kepada istrinya sendiri yang batal membeli mesin jahit.

Ngomong-ngomong tentang Bung Hatta pada bulan januari lalu penulis berkesempatan mengunjungi rumah kelahiran Bung Hatta yang berada di dekat pasar Banto. Bagi teman-teman yang berwisata ke Bukittinggi tidak ada salahnya mengunjungi tempat ini sambil  mengenal sejarah.Kalo udah berkunjung,pasti ada yang namanya berpose di depan kamera ini  dia foto-foto ketika berada di rumah kelahiran Bung Hatta.

(Plank penanda Rumah Kelahiran Bung Hatta)


(Papan Informasi tentang Jadwal Kunjungan)



  
(Jangan Lupa berfoto di depan Rumah kelahiran Bung Hatta)


 
(Salah  satu spot foto dari sudut jendela Bung Hatta) 


Oh, iya untuk masuk kerumah Kelahiran Bung Hatta sama sekali gak di pungut biaya lho. Kecuali jika pengunjung ingin memberikan sumbangan seikhlasnya.Di depan Rumah Kelahiran Bung Hatta kita akan menjumpai perempuan paroh baya yang bersedia menjawab pertanyaan pengunjung tentang Bung Hatta.Terbukti pada saat penulis berkunjung juga ada beberapa pelajar yang juga berkunjung dan perempuan paroh baya tersebut menjawab setiap pertanyaan. Sayang,lupa menanyakan namanya siapa. Kita panggil "BUNDO" aja deh.Sekian dulu ya semuanya semoga bermanfaat. 

Selasa,23 February 2016